Cacingpun tahu bersyukur


Suatu hari Allah SWT memerintahkan Jibril menemui makhluk-makhluk-Nya.
Pilihan pertama jatuh pada kerbau. Di siang yang panas itu, kerbau sedang
berendam di sungai.
"Hai Kerbau, apakah kamu senang telah dijadikan Allah SWT sebagai seekor
kerbau?"

"Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah yang telah
menjadikanku seekor kerbau, daripada dijadikan kelawar yang mandi dengan
kencingnya sendiri."

Jibril lalu pergi mendatangi kelawar yang siang itu sedang tidur di
sebuah goa. "Hai kelawar, apakah kamu senang telah dijadikan Allah SWT
sebagai seekor kelawar?"

"Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah yang telah
menjadikanku kelawar ketimbang cacing. Sudah tubuhnya kecil, tinggal di
tanah, jalan pun menggunakan perut."

Mendengar jawaban itu Jibril segera pergi menemui seekor cacing yang sedang
merayap di atas tanah.
"Hai cacing kecil, apakah kamu senang telah dijadikan Allah SWT sebagai
seekor cacing."

Si cacing pun menjawab, "Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur
kepada Allah yang telah menjadikanku sebagai seekor cacing, daripada

dijadikan aku sebagai seorang manusia.
Bila mereka tidak memiliki iman yang sempurna dan tidak beramal salih,
setelah mati, mereka akan disiksa selama-lamanya."

Apa yang dikatakan cacing kecil itu sungguh membuat kita, sebagai
manusia, mestinya tersentak. Kita patut merenungkan firman Allah dalam surah
Al-A'raf: 179,
"Mereka (manusia) memiliki mata tetapi tidak dipergunakan untuk melihat
tanda-tanda kekuasaan Allah, mereka memiliki telinga tetapi tidak
dipergunakan untuk mendengar ayat-ayat Allah, dan mereka memiliki hati tetapi
tidak dipergunakan untuk memahami ayat-ayat Allah. Mereka seperti binatang
ternak, bahkan lebih sesat lagi."

Sungguh ironis, tatkala kita saksikan banyak manusia zaman sekarang yang
masih bisa berlagak meski mereka adalah koruptor, pengikis harta negara dan
wang rakyat, membeli hukum dan keadilan dengan kekuasaan, mereka rakus
demi kejayaan pribadi, berpesta di atas penderitaan orang lain.

Andai mereka sadar bahwa diri mereka termasuk golongan yang tidak lebih mulia
dari binatang ternak, seharusnya mereka malu berbuat seperti itu.

Fikir-fikirkanlah....
di takuk mana kita ingin berada..


Terima Kasih Daun Keladi...
Kerana Sudi Bertandang Ke sini...

Zhai Jian! :D

Previous Post Next Post